Rabu, 24 Desember 2008

Lulus = Kerja?? Hmmm...


Susah ya cari kerja sekarang?!! Mungkin itu yang banyak terlintas di benak banyak orang saat ini, disamping segala macam harga yang semakin tinggi yang gak hanya terjadi di sektor kebutuhan primer, tetapi juga terjadi di dunia pendidikan. Mahalnya ongkos pendidikan membuat beberapa kalangan kecil - menengah mengalami kesulitan dalam hal biaya, akan tetapi beberapa orang tua terus berjuang dengan pengharapan anak-anaknya dapat sekolah setinggi mungkin dan akan sukses kelak.

Namun entah kenapa*mungkin bukan saya sendiri yang merasakan, lowongan pekerjaan terkadang hanya sebatas untuk orang yang sudah memiliki pengalaman dalam suatu bidang dan sering saya jumpai jika memang ada, kesempatan untuk orang yang belum memiliki pengalaman, entah perusahaan yang kurang menghargai atau orang tersebut terlalu pasang harga, banyak perusahaan yang saya nilai kurang menghargai orang-orang tanpa pengalaman kerja. Sebut saja dengan memberikan salary yang sekiranya akan membuat orang tersebut tercengang karena secara logika sangat-sangat tidak mumpuni untuk memenuhi kebutuhan sepele, sebut saja biaya akomodasi karena disetiap hari perlu ongkos untuk ke kantor atau uang makan. Selanjutnya, perusahaan juga terkadang memberikan jam kerja yang "menggila" kepada para karyawannya, dan seakan-akan mereka tidak tepat di sebut pekerja, melainkan seperti budak dengan berbagai macam alasan seperti kejar deadline lah atau apalah.

Jika realita dunia kerja seperti ini adanya, saya rasa akan ada suatu titik dimana orang tidak lagi ingin membuang-buang waktu dan ongkos yang mahal hanya untuk di hargai demikian. Mungkin dua hal yang saya sebutkan di atas adalah faktor-faktor penting untuk menciptakan semangat bagi para pekerja untuk mencari lahan dan memberikan loyalitas bagi perusahaan di tempat dia bekerja.

Rabu, 26 November 2008

Liverpool FC


Liverpool FC, salah satu klub terbesar di dunia yang bermarkas di Kota Liverpool ini, sampai saat ini masih menjadi klub paling spektakuler di dataran britania dengan total raihan trophy sebanyak 82 trophy baik dari First Team, Reserves sampai Youth Team. Dari First Team atau tim utama, raihan tersebut antara lain: 18 kali juara EPL, 15 kali merengkuh Charity Shield, 7 kali juara FA dan piala Liga, 5 kali juara UEFA champions League, 4 kali menjadi jawara divisi II English Premiere League, 3 kali juara piala UEFA, Piala Super Eropa dan, Carlsberg championship, serta 1 kali menjadi kampiun dalam ajang Lancashire League Winners dan Super League. Pencapaian dari Reserves Team sendiri mencakup 16 kali menjadi juara Divisi I. Dan satu Trophy lainnya di persembahkan dari ajang FA Youth Cup. Berikut adalah para pemain yang masuk dalam rekor klub:
  1. Gol terbanyak di tim utama: Ian Rush (346)
  2. Gol terbanyak di Liga: Roger Hunt (245)
  3. Gol terbanyak di Piala FA: Ian Rush (39)
  4. Gol terbanyak di Piala Liga: Ian Rush (48)
  5. Gol terbanyak di Eropa: Michael Owen (22)
  6. Pencetak tiga-gol (hat-tricks) terbanyak: Gordon Hodgson (17)
  7. Pencetak tiga-gol terbanyak dalam satu musim: Roger Hunt (5, musim 1961-62)
  8. Pencetak gol termuda: Michael Owen, 17 tahun & 144 hari, Vs Wimbledon (T) 6 Mei 1997
  9. Pencetak gol tertua: Billy Liddell, 38 tahun & 55 Hari, Vs Stoke City (K) 5 Maret 1960
Loyalitas Liverpudlian

Bermarkas di stadion Anfield yang berkapasitas kurang lebih 45.362, yang hampir di setiap minggunya selalu di padati para Liverpudlian (sebutan bagi pendukung Liverpool), selalu menghadirkan kesan mengerikan bagi setiap klub yang bertandang karena tak akan berhentinya Liverpudlian menyerukan chants-chants kebesaran Liverpool seperti You"ll Never Walk Alone. Sampai-sampai mantan bintang sekaligus mantan skipper Arsenal, Tierry Henry berucap "Pendukung Liverpool sungguh luar biasa. Perasaan terhebatku adalah ketika bertanding di Anfield. Sungguh luar biasa. Aku sungguh menyenanginya. Kau akan merinding ketika riuh suporter Liverpool melantunkan You’ll Never Walk Alone"

Namun dukungan dari Liverpudlian tak hanya bergema saat Liverpool memainkan partai kandang mereka, tetapi di setiap The Anfield Gang bertanding. Salah satu drama yang sangat menunjukkan kesetiaan para Liverpudlian terhadap klub tercinta adalah saat Liverpool menjamu raksasa Italia, AC Milan di partai puncak UCL season 2004-2005, yang saya ingat adalah Liverpool sudah habis saat Milan leading 3 gol tanpa balas pada babak I, namun para Liverpudlian tidak berhenti bernyanyi dan memberi dukungan sampai akhirnya Liverpool keluar sebagai pemenang. Berikut dua legenda hidup sepakbola dunia yang menjadi saksi mata kesetiaan para Liverpudlian

Johan Cruyff (Netherland):
“Tak satu pun klub di Eropa yang memiliki lagu kebesaran seperti You’ll Never Walk Alone. Tak satu pun klub di dunia yang begitu menyatu dengan pendukungnya. Aku berada di sana menyaksikan pendukung Liverpool. Mereka membuat sekujur tubuhku merinding. Sejumlah 40 ribu orang menjelma menjadi satu kekuatan besar di belakang tim. Itu sesuatu yang tidak banyak klub memilikinya. Karena itu, aku mengagumi dan memuja Liverpool lebih dari apa pun.” (Final Liga Champions di Istanbul, 2005).

Diego Armando Maradona (Argentina):“Klub Inggris ini membuktikan bahwa keajaiban itu ada. Sekarang Liverpool menjadi tim-ku di Inggris. Mereka memperlihakan bahwa sepakbola merupakan olahraga paling indah di dunia. Sebelum malam final itu, suporter Liverpool bahkan ‘tak mengizinkan’-ku tidur. Ada 10 pendukung Liverpool setiap 3 pendukung Milan. Dukungan mereka tak henti-hentinya, bahkan ketika tim telah tertinggal 3-0 dari Milan. Mereka tak henti bernyanyi.” (Final Liga Champions di Istanbul, 2005).

Era Kepelatihan:

Liverpool tak lahir begitu saja dan menjadi kekuatan baru di dataran Britania dan Eropa, melainkan melalui proses panjanga yang tidak mudah. Melalui pelatih-pelatih bertangan dingin seperti di bawah inilah, Liverpool menjadi kekuatan yang diperhitungkan.

1. Sir
BILL SHANKLY (1959-1974)

Tak bisa dipungkiri bahwa era keemasan Liverpool dimulai saat Bill
Shankly mulai membesut tim ini tertanggal 1 Desember 1959, dengan melakukan perombakan radikal dalam kubu Liverpool (melepas 24 pemain sekaligus dan mendatangkan Ian St. John dan Ron Yeats dari Skotlandia, serta Roger Hunt, Ian Callaghan, dan Gerry Byrne) yang menjadikan Liverpool menjelma menjadi kekuatan menakutkan. Dalam kurun waktu tersebut, Bill Shankly diantaranya mempersembahkan Trophy Piala FA untuk pertama kalinya bagi Liverpool (1 may 1965) dengan menundukkan Ledds United di Final. Yang lebih sensasional lagi adalah Liverpool berhasil keluar sebagai kampiun EPL tahun 1966 walaupun hanya beranggotakan 14 pemain.

Kelompok Boot Room, di era Bill Shankly baru diperkenalkan. mengapa disebut Boot Room?
Di ruang ganti pemain (boot room), mereka selalu berdiskusi atau membahas berbagai hal: perkembangan pemain, metode latihan, taktik permainan, dan sebagainya, termasuk kekuatan lawan untuk pertandingan berikutnya. Anggota penting dari Boot Room sendiri adalah Bob Paisley, Joe Fagan, Ronnie Moran, dan Roy Evans (yang kesemuanya meneruskan era kepelatihan LFC).

2. BOB PAISLEY (1974-1983)

Dengan total raihan sebanyak 21 Trophy, Bob Paisley menjadi Manager dengan koleksi Trophy terbanyak sepanjang sejarah LFC. Di era kepemimpinannya lah LFC pertama kalinya dapat mengecam manisnya Trohpy Piala Eropa (Sekarang Piala Champion) setelah di final tertanggal 25 Mei 1977 bertempat di Roma, LFC mengkandaskan perlawanan Borussia Moenchengladbach dengan skor 3-1, melalui waktu tambahan.

3.JOE FAGAN (1983-1985)

Menggantikan Bob Paisley pada tahun 1983, memberikan 3 trophy bagi Liverpool yaitu Liga Divisi Satu, Piala Liga, dan Piala Eropa. Di tahun berikutnya, season 84-85, tertanggal 19 may 1985, bertempat di stadion Heysel, Belgia, Liverpool di hantarkannya ke partai puncak Piala Eropa (sekarang Piala Champions atau UCL) dan berhadapan dengan Juventus yang berkesudahan 0-1 untuk kemenangan Juventus. Dalam pertandingan tersebutlah salah satu tragedi paling memilukan sepanjang sejarah LFC pecah, dimana 39 suporter Juventus meninggal, kemudian kejadian ini di kenang sebagai Tragedi Heysel.

4.KENNY DALGLISH (1985-1991)

Sebagai pelatih yang merangkap sebagai pemain, prestasi Dalglish mungkin tak sehebat kompratiotnya. Namun, bukan berarti tanpa gelar. Tahun 1985, Dalglish membawa Liverpool memenangi Piala Liga. Piala FA juga berhasil di dulang dua kali berturut-turut dengan dua kali pula menundukkan Everton di partai puncak. Namun kemenangan kedua terhadap Everton harus di bayar mahal oleh 96 nyawaLiverpudlian yang tewas dalam stadion Hillborough yang menghindari kobaran api di salah satu tribun yang kemudian kejadian ini di kenal dengan nama Tragedi Hillborough. Mundurnya King Kenny sendiri terjadi di tahun 1991 karena gagalnya Liverpool meraih gelar Piala Liga setelah kalah agresifitas dari Arsenal.

5. GRAEME SOUNESS (1991-1994)

Dibawah kepemimpinannya, Liverpool mengalami kemunduran dengan hanya meraih satu trophy yaitu FA cup di tahun 1992. Banyak yang mengatakan kegagalannya mengembalikan kejayaan Liverpool karena di lego nya para pemain utama dan mengganti dengan pemain muda . Dia beralasan para pemain muda lebih punya determinasi. Namun di sisi lain, youth squad di kubu Liverpool berisikan materi-materi pemain berlabel calon bintang, diantaranya Michael Owen, Steve Mc Manaman yang akan menjadi pemain masa depan LFC.

6. ROY EVANS (1994-1998)

Satu raihan trophy juga di persembahkan di era Roy Evans, yaitu juara Piala Liga pada 1995. Sementara pencapaian tertinggi dalam EPL sendiri adalah peringkat 3 klasemen. Dengan mengembangkan pola defensif 5-3-2, permainan Liverpool tidak berkembang.

7. GERARD HOULLIER (1998-2004)

Adalah Gerrard Houllier yang mempersembahkan Treble Winner bagi LFC pada tahun 2001 dengan salah satu pencapaian tertingginya adalah juara piala UEFA. Secara keseluruhan, Houllier mempersembahkan 5 trophy bagi LFC. Houllier lengser dari jabatan kepelatihan LFC pada tahun 2003 setelah mempersembahkan trohpy piala Liga karena tercecer di EPL dengan minus 30 point dari peringkat teratas.

8. RAFAEL BENITEZ (2004-SEKARANG)

Di musim pertamanya sejak menjabat manager LFC, Rafa mempersembahkan trophy UCL, trophy ke lima Liverpool ini berhasil di rengkuh lewat drama yang sangat menegangkan, setelah tertinggal lebih dulu 0-3 dari AC Milan di babak pertama, Liverpool melakukan come back yang sangat tidak terduga. Berawal dari di samakannya kedudukan sampai keluar sebagai juara.

Di musim selanjutnya, Rafa juga menambah koleksi piala FA dengan mengkandaskan perlawanan West Ham 4-3 di partai final yang tak kalah dramatisnya. Piala Liga pun tak luput dari target pria berkebangsaan Spanyol ini dan berhasil di raih pada musim 2006-2007. Namun satu trophy yang belum berhasil di persembahkan senor Rafa, yaitu juara EPL. Dengan materi pemain serta semakin matangnya skuad LFC, perlahan tapi pasti, LFC mulai menunjukkan taji juga konsistensi permainan mereka, terbukti dengan apa yang mereka raih sampai hari ini (sampai saat ini masih berada di urutan ke dua klasemen sementara EPL dan menjadi klub terbaik sementara di Eropa;sumber http://www.xs4all.nl/~kassiesa/bert/uefa/data/method3/trank2009.html

Semoga musim ini, Rafa dapat memberikan jawaban atas dahaga para Liverpudlian yang sudah "berpuasa" gelar EPL sejak tahun 1990.
In Rafa, We Trust our club can bring the championship back to Anfield. Dan semoga saya tidak akan berhenti memberikan gambaran tentang Liverpool FC kepada semua Liverpudlian. Semoga sedikit ulasan saya dapat menggambarkan sedikit tentang kebesaran Liverpool FC kepada pembaca. You"ll Never Walk Alone....

Kamis, 06 November 2008

Yang penting Mati


Amrozi, Ali Ghufron, dan Ali Imron atau sapaan akrab mereka adalah Amrozi Cs. Nama yang belakangan menjadi headline berbagai media di Indonesia terkait eksekusi mati yang akan di laksanakan terhadap ketiga orang tersebut.

Tiga dalang Bom Bali I di Paddy's Pub dan Sari Club tertanggal 12 Oktober 2002, dengan jumlah korban 411 orang (202 tewas dan 209 lainnya luka-luka). Biadab dan tidak ber pri-kemanusiaan!! Hanya kata-kata itu yang pantas ditujukan kepada pelaku, perancang dan beserta komplotan karena apa yang mereka lakukan, tetaplah salah walau di pandang dari sudut manapun.

Dampak langsung yang ditimbulkan dari tragedi tersebut tidak hanya jatuhnya sektor pariwisata Bali karena Travel Warning yang di keluarkan pihak asing, terlebih Australia yang mendominasi korban. Tapi juga jatuhnya harkat martabat bangsa di mata dunia dan tingkat kepercayaan terhadap Indonesia yang menurun secara tidak langsung.

Mereka mengemukakan alasan jihad sebagai dasar pengeboman tersebut. Mendengar alasan tersebut, pro dan kontra bermunculan dimana-mana. Banyak yang menentang, tapi tak sedikit pula yang mendukung. Veteran perang Afghanistan tersebut, mungkin menganggap Indonesia medan perang yang baru, tetapi sayangnya di negeri ini, terdapat banyak saudara-saudara mereka sendiri yang menjadi korban. Negara ini adalah negara majemuk, walaupun ajaran agama berbeda-beda, tapi menurut saya, garis besar ajaran semua agama adalah sama, tidak ada yang menganjurkan untuk berbuat Jahat.

6 Tahun lebih sudah berlalu tragedi tersebut, pelaku sudah diketahui, ditangkap kemudian di vonis sebelum tahun 2003 berakhir. Ke tiganya di vonis bersalah dan di jatuhi sangsi hukuman mati. Namun sampai saat ini eksekusi belum juga dilaksanakan. Eksekusi yang tertunda-tunda ini tidak beralasan. Berbagai tekanan datang dari dalam dan luar negeri untuk segera melakukan eksekusi dan di satu sisi untuk membatalkan putusan hukuman mati tersebut.

Persiapan aparat menjelang detik-detik eksekusi banyak membuat berbagai kalangan tertawa, aparat seperti bersiap-siap menghadapi perang dunia ke III. Dampak yang dirasakan, bisa sampai ke Jakarta walau rencananya Eksekusi akan dilaksanakan di Nusa Kambangan, Cilacap. Sikap Paranoid aparat tersebut juga membuat berbagai kalangan bertanya, apakah setakut itukah negara Kesatuan nan besar ini terhadap gerakan Terorisme atau separatis? Selemah itukah Indonesia sekarang? Saya hanya ingin berujar, Mati adalah harga yang pantas bagi mereka bertiga. Pancung? Tembak? Gantung? Terserah, yang penting Mati.

Selasa, 21 Oktober 2008

Dongkrak prestasi dengan pemain asli


Indonesia Kaya akan Sumber Daya Alam, kira-kira itu yang ada dalam fikiran saya andai berbicara Indonesia. Tapi sekarang kita stop dulu berbicara tentang kekayaan alam, karena sangat kaya nya Indonesia ini, gak akan habisnya kalo bicara tentang potensi alam.

Bagaimana dengan sektor olahraga nya? Apa kabar dengan persepakbolaan nasional? Buruk pastinya, karena pemimpinnya aja lagi di penjara (sangat-sangat memalukan karena suatu organisasi yang besar di pimpin oleh seorang pesakitan).

Jangan ngebahas tentang tim-Nas dulu deh, lingkup yang lebih kecil dulu aja, ISL (Indonesian Super League) dengan peserta dari barat sampai timur Indonesia. Dalam kurun waktu dua dekade terakhir, jarang tim yang berasal dari Indonesia Timur dapat memenangi kejuaraan antar klub Nasional. Bahkan mungkin, dulu, penikmat sepakbola tanah air hanya tau tim-tim besar seperti Persija, Persib, dll. Sedangkan tim-tim dari timur Indonesia? Masih terbelakang.

Persipura Jayapura atau Persiwa Wamena? Nama-nama tersebut, dulu, mungkin rancu terdengar gaum nya. Tapi sekarang? Dua klub tersebut berada di 3 besar peringkat teratas klasemen sementara ISL.

Tahun 2005 adalah puncak kejayaan Tim "Mutiara Hitam" ini dengan keluar sebagai jawara dengan mengalahkan klub asal ibu kota yang sarat dengan legiun asing berlabel bintang, Persija Jakarta di partai final. Hal ini membuktikan bahwasanya kiblat sepakbola Indonesia bukan lagi merujuk ke bagian barat, setidaknya, kini lebih merata. Terakhir, tim "terkaya" di ISL, Persija Jakarta, di hantam 6 gol tanpa balas.

Tradisi mereka yang terus memakai putra asli daerah lah yang membuat saya kagum. Karena ternyata putra-putra asli daerah yang mendominasi daftar pemain pada klub tersebut, dapat mendongkrak prestasi tim. So, apa klub lain bisa percaya dengan putra asli daerah? Sepertinya harus, jika memang mereka menginginkan perbaikan di TimNas Indonesia. Tapi jika mereka memandang sepakbola tak lebih dari sekedar lahan untuk berbisnis, silahkan gunakan legiun-legiun asing yang belum jelas gaya bermain dan belum tentu memiliki tempramental yang baik di lapangan (karena terkadang legiun asing kerap menjadi biang kerok kerusuhan antar pemain di dalam lapangan). Bravo sepakbola Indonesia.

Rabu, 08 Oktober 2008

Liburan Berjamaah


Tanpa terasa lewat sudah Bulan Suci Ramadhan ditandai dengan datangnya hari raya Iedul Fitri 1429H dan saya fikir dengan semakin dekat dengan hari raya Iedul Fitri, kota Jakarta terlihat lengang di karenakan warga kota Jakarta banyak yang pulang ke kampung halaman guna merayakan hari kemenangan bersama sanak saudara. Terlihat memang perbedaan antara hari-hari pertama setelah hari raya dengan kondisi keseharian kota Jakarta.

Namun keadaan tersebut berbanding terbalik dengan kenyataan jika kita lihat pada tempat-tempat rekreasi, mall dsb. Ternyata tempat-tempat tersebut tidaklah se-lengang jalan-jalan utama di Ibu kota. Warga Ibu kota dan sekitarnya yang tidak mudik, ramai menyerbu tempat-tempat rekreasi guna mengisi liburan mereka dan itu sangat-sangat di luar dugaan saya karena tempat yang biasanya selalu sanggup menampung pengunjung, terlihat sangat sumpek di jejali pengunjung.

Mungkin ada kesamaan trend minggu pertama di bulan ramadhan dan minggu pertama setelah berlalunya bulan Ramadhan. Minggu pertama saat bulan Ramadhan, shaf masjid terisi penuh bahkan sampai-sampai melebihi daya tampung dan Minggu pertama setelah berlalunya bulan Ramadhan, tempat hiburan lah yang kewalahan menampung makmum-makmum tersebut!!

Kamis, 02 Oktober 2008

Rindu Bali berikut Pantai n Apache nya..


Bali, kalau berbicara tentang bali, mungkin gak akan ada habisnya. Baru-baru ini teman-teman saya mengajak saya merayakan pergantian tahun 2008 di Bali. Tanah surga, yup, tanah surga, itulah Bali kalau saya sebutkan dengan kata-kata. Mungkin juga gak banyak wisatawan asing yang tau Indonesia melebihi pengetahuan mereka tentang Bali. Bahkan mungkin banyak wisatawan asing yang gak tau bahwa Bali adalah bagian dari NKRI.

Pertama kali menginjakkan kaki di pulau Dewata, gk ada yang special (Ia lah, sampe nya malem), malah terkesan mengerikan, karena banyak binatang yang tidak saya suka (anjing), bebas berkeliaran dimana-mana, tapi begitu sampai hotel (emang pantes d sebut hotel?Penginapan kali yah) and langsung cari makan malam d legian, langsung berasa beda nya Bali dengan Jakarta. Seperti gak ada mati nya kehidupan malam disana.

Dari sepanjang penglihatan saya, hanya terlihat orang-orang yang sangat menikmati indahnya melewati malam dengan penuh keceriaan, aroma alcohol sangat kental menghiasi manusia-manusia yang sepertinya sangat menikmati hidup. Enak banget keknya penduduk Bali, mereka bisa ngabisin sepanjang malam di sana, gak akan bingung harus ngapain kalau mati gaya dirumah.

Diatas mungkin saya memberikan sedikit gambaran kehidupan malam di Bali. Kalau kehidupan malam sangat menggiurkan, gimana tuh keadaan di siang hari?!! PANAS...yup, panas banget, justru yang panas-panas seperti ini yang di cari wisatawan asing dari mancanegara. Mereka terlihat cuek banget dalam berpenampilan, kulit yang memerah hanya di balut hot pants juga tanktop*ini mah ngeri om.

Hmm ngomong-ngomong masalah kulit memerah, mungkin kita akan berfikir berjemur di pinggir pantai waktu siang hari. Dan kalo ngomongin soal pantai, Bali ya pasti ada Kuta dan Kuta ya pasti adanya di Bali. Tapi sayangnya pantai tersebut kurang membuat saya terkesan, mungkin karena kebersihan yang kurang terjaga. Tapi Kuta bukan satu-satunya pantai yang ada di Bali. Ada satu pantai yang teman-teman saya bilang Dream land beach, dan ternyata saya sangat terkesan akan keindahan alam ciptaan ALLAH tersebut. Sungguh panorama yang luar biasa yang belum pernah saya jumpai di kota-kota besar. Pantai yang masih bisa di bilang terlihat alami, bersih dan berpasir putih. Hmmfff begitu sampai disana, tanpa ragu-ragu lagi, ganti pakaian dan siap....byur...!!!

Mungkin berangkad dari kecintaan saya terhadap pantai, saya juga penikmat musik pantai. Banyak gender musik yang ada di muka bumi saat ini dengan ber-ratus-ratus juta penikmatnya, dan saya termasuk salah satunya. Saya amat sangat menikmati lantunan musik yang berasal dari hamparan kepulauan Karibia, tepatnya dari negara Jamaica, dan kebanyakan orang menyebutnya Reggae. Reggae dan Pantai? Gak perlu jauh susah-susah berfikir, cukup denger lagu Alm. Imanez yang berjudul "anak pantai", lagu tersebut ber-gendre Reggae. Bali dan Reggae? Memang gak terlalu identik, tapi di Bali, tepatnya berada di jalan legian, terdapat suatu tempat yang di setiap malamnya menyajikan live music beraliran Reggae yaitu Apache Reggae Bar. Apache, dimana di dalamnya dapat kalian jumpai semua penggila music Reggae ada di pulau dewata.

Di satu kesempatan, saya beruntung bisa mengunjungi tempat tersebut bersama teman-teman yang pergi bersama saya. Walaupun diantara mereka, hanya saya yang menggilai Reggae, tetapi lama-kelamaan mereka menikmati dentuman instrumen music yang di bawakan Band Local. Semua turis baik lokal maupun yang dari mancanegara ikut berdansa bersama di satu lantai yang persis berhadapan dengan band pengiring. Dengan mengenyampingkan perbedaan kultur, asal, kewarganegaraan dan warna kulit, kita semua berdansa bersama dalam satu irama yang kami rasa bisa membawa perdamaian sesuai dengan salah satu misi yang di emban dari gender music asal Jamaica yang di populerkan Robert Nesta Marley tersebut.

Apa Apache cuma menggelar live music doang? Pastinya gak, karena ada restoran Apache (yang ini kurang ngerti, soalnya gak sempet makan disana), ada juga Reggae Shop yang menjual pernak-pernik reggae dari ujung kaki sampai ujung rambut, kalau ada yang berniat me-merah-kuning-hijau kan seluruh tubuh anda, disana tempatnya. Ada juga bar yang menyediakan minuman baik yang berlisensi Halal (Non alcohol) maupun yang mengandung Alcohol, mungkin jika saya bertanya kepada kedua teman saya, apa siy yang buat lu gak lupa apachenya? Pasti teman saya akan menjawab...Arak bali nya donks

Malam itu sangat membuat saya terkesan dan berfikir untuk mengunjungi tempat tersebut lagi dan menggila lagi, secepatnya dan tentunya harus bersama kawan-kawan dan sepertinya kami harus menunggu untuk satu orang lagi yang mungkin di akhir tahun ini akan kembali ke tanah air.

Test 1..Test 2...Test 3..Test 1 2 3...

Bissmillahirrahmanirrahiim...

Hmmfff sebenernya gue bukan tipe orang yang jago nulis, cuma, sepertinya banyak kejadian menarik d sekitar gue yang membuat gue berkeinginan untuk menulis sesuatu. Selain itu, gue berfikir,mungkin dengan adanya blog ini,pengembangan cara berfikir, berkata dan nantinya mungkin akan berpengaruh juga buat gue dalam bertindak.

Harapan lain mungkin gue coba lebih peka terhadap kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar gue yang mungkin akan gue teruskan melalui blog gue ini yang mungkin (mungkin terus) akan berguna bagi pembaca,insya ALLAH