Selasa, 21 Oktober 2008

Dongkrak prestasi dengan pemain asli


Indonesia Kaya akan Sumber Daya Alam, kira-kira itu yang ada dalam fikiran saya andai berbicara Indonesia. Tapi sekarang kita stop dulu berbicara tentang kekayaan alam, karena sangat kaya nya Indonesia ini, gak akan habisnya kalo bicara tentang potensi alam.

Bagaimana dengan sektor olahraga nya? Apa kabar dengan persepakbolaan nasional? Buruk pastinya, karena pemimpinnya aja lagi di penjara (sangat-sangat memalukan karena suatu organisasi yang besar di pimpin oleh seorang pesakitan).

Jangan ngebahas tentang tim-Nas dulu deh, lingkup yang lebih kecil dulu aja, ISL (Indonesian Super League) dengan peserta dari barat sampai timur Indonesia. Dalam kurun waktu dua dekade terakhir, jarang tim yang berasal dari Indonesia Timur dapat memenangi kejuaraan antar klub Nasional. Bahkan mungkin, dulu, penikmat sepakbola tanah air hanya tau tim-tim besar seperti Persija, Persib, dll. Sedangkan tim-tim dari timur Indonesia? Masih terbelakang.

Persipura Jayapura atau Persiwa Wamena? Nama-nama tersebut, dulu, mungkin rancu terdengar gaum nya. Tapi sekarang? Dua klub tersebut berada di 3 besar peringkat teratas klasemen sementara ISL.

Tahun 2005 adalah puncak kejayaan Tim "Mutiara Hitam" ini dengan keluar sebagai jawara dengan mengalahkan klub asal ibu kota yang sarat dengan legiun asing berlabel bintang, Persija Jakarta di partai final. Hal ini membuktikan bahwasanya kiblat sepakbola Indonesia bukan lagi merujuk ke bagian barat, setidaknya, kini lebih merata. Terakhir, tim "terkaya" di ISL, Persija Jakarta, di hantam 6 gol tanpa balas.

Tradisi mereka yang terus memakai putra asli daerah lah yang membuat saya kagum. Karena ternyata putra-putra asli daerah yang mendominasi daftar pemain pada klub tersebut, dapat mendongkrak prestasi tim. So, apa klub lain bisa percaya dengan putra asli daerah? Sepertinya harus, jika memang mereka menginginkan perbaikan di TimNas Indonesia. Tapi jika mereka memandang sepakbola tak lebih dari sekedar lahan untuk berbisnis, silahkan gunakan legiun-legiun asing yang belum jelas gaya bermain dan belum tentu memiliki tempramental yang baik di lapangan (karena terkadang legiun asing kerap menjadi biang kerok kerusuhan antar pemain di dalam lapangan). Bravo sepakbola Indonesia.

Rabu, 08 Oktober 2008

Liburan Berjamaah


Tanpa terasa lewat sudah Bulan Suci Ramadhan ditandai dengan datangnya hari raya Iedul Fitri 1429H dan saya fikir dengan semakin dekat dengan hari raya Iedul Fitri, kota Jakarta terlihat lengang di karenakan warga kota Jakarta banyak yang pulang ke kampung halaman guna merayakan hari kemenangan bersama sanak saudara. Terlihat memang perbedaan antara hari-hari pertama setelah hari raya dengan kondisi keseharian kota Jakarta.

Namun keadaan tersebut berbanding terbalik dengan kenyataan jika kita lihat pada tempat-tempat rekreasi, mall dsb. Ternyata tempat-tempat tersebut tidaklah se-lengang jalan-jalan utama di Ibu kota. Warga Ibu kota dan sekitarnya yang tidak mudik, ramai menyerbu tempat-tempat rekreasi guna mengisi liburan mereka dan itu sangat-sangat di luar dugaan saya karena tempat yang biasanya selalu sanggup menampung pengunjung, terlihat sangat sumpek di jejali pengunjung.

Mungkin ada kesamaan trend minggu pertama di bulan ramadhan dan minggu pertama setelah berlalunya bulan Ramadhan. Minggu pertama saat bulan Ramadhan, shaf masjid terisi penuh bahkan sampai-sampai melebihi daya tampung dan Minggu pertama setelah berlalunya bulan Ramadhan, tempat hiburan lah yang kewalahan menampung makmum-makmum tersebut!!

Kamis, 02 Oktober 2008

Rindu Bali berikut Pantai n Apache nya..


Bali, kalau berbicara tentang bali, mungkin gak akan ada habisnya. Baru-baru ini teman-teman saya mengajak saya merayakan pergantian tahun 2008 di Bali. Tanah surga, yup, tanah surga, itulah Bali kalau saya sebutkan dengan kata-kata. Mungkin juga gak banyak wisatawan asing yang tau Indonesia melebihi pengetahuan mereka tentang Bali. Bahkan mungkin banyak wisatawan asing yang gak tau bahwa Bali adalah bagian dari NKRI.

Pertama kali menginjakkan kaki di pulau Dewata, gk ada yang special (Ia lah, sampe nya malem), malah terkesan mengerikan, karena banyak binatang yang tidak saya suka (anjing), bebas berkeliaran dimana-mana, tapi begitu sampai hotel (emang pantes d sebut hotel?Penginapan kali yah) and langsung cari makan malam d legian, langsung berasa beda nya Bali dengan Jakarta. Seperti gak ada mati nya kehidupan malam disana.

Dari sepanjang penglihatan saya, hanya terlihat orang-orang yang sangat menikmati indahnya melewati malam dengan penuh keceriaan, aroma alcohol sangat kental menghiasi manusia-manusia yang sepertinya sangat menikmati hidup. Enak banget keknya penduduk Bali, mereka bisa ngabisin sepanjang malam di sana, gak akan bingung harus ngapain kalau mati gaya dirumah.

Diatas mungkin saya memberikan sedikit gambaran kehidupan malam di Bali. Kalau kehidupan malam sangat menggiurkan, gimana tuh keadaan di siang hari?!! PANAS...yup, panas banget, justru yang panas-panas seperti ini yang di cari wisatawan asing dari mancanegara. Mereka terlihat cuek banget dalam berpenampilan, kulit yang memerah hanya di balut hot pants juga tanktop*ini mah ngeri om.

Hmm ngomong-ngomong masalah kulit memerah, mungkin kita akan berfikir berjemur di pinggir pantai waktu siang hari. Dan kalo ngomongin soal pantai, Bali ya pasti ada Kuta dan Kuta ya pasti adanya di Bali. Tapi sayangnya pantai tersebut kurang membuat saya terkesan, mungkin karena kebersihan yang kurang terjaga. Tapi Kuta bukan satu-satunya pantai yang ada di Bali. Ada satu pantai yang teman-teman saya bilang Dream land beach, dan ternyata saya sangat terkesan akan keindahan alam ciptaan ALLAH tersebut. Sungguh panorama yang luar biasa yang belum pernah saya jumpai di kota-kota besar. Pantai yang masih bisa di bilang terlihat alami, bersih dan berpasir putih. Hmmfff begitu sampai disana, tanpa ragu-ragu lagi, ganti pakaian dan siap....byur...!!!

Mungkin berangkad dari kecintaan saya terhadap pantai, saya juga penikmat musik pantai. Banyak gender musik yang ada di muka bumi saat ini dengan ber-ratus-ratus juta penikmatnya, dan saya termasuk salah satunya. Saya amat sangat menikmati lantunan musik yang berasal dari hamparan kepulauan Karibia, tepatnya dari negara Jamaica, dan kebanyakan orang menyebutnya Reggae. Reggae dan Pantai? Gak perlu jauh susah-susah berfikir, cukup denger lagu Alm. Imanez yang berjudul "anak pantai", lagu tersebut ber-gendre Reggae. Bali dan Reggae? Memang gak terlalu identik, tapi di Bali, tepatnya berada di jalan legian, terdapat suatu tempat yang di setiap malamnya menyajikan live music beraliran Reggae yaitu Apache Reggae Bar. Apache, dimana di dalamnya dapat kalian jumpai semua penggila music Reggae ada di pulau dewata.

Di satu kesempatan, saya beruntung bisa mengunjungi tempat tersebut bersama teman-teman yang pergi bersama saya. Walaupun diantara mereka, hanya saya yang menggilai Reggae, tetapi lama-kelamaan mereka menikmati dentuman instrumen music yang di bawakan Band Local. Semua turis baik lokal maupun yang dari mancanegara ikut berdansa bersama di satu lantai yang persis berhadapan dengan band pengiring. Dengan mengenyampingkan perbedaan kultur, asal, kewarganegaraan dan warna kulit, kita semua berdansa bersama dalam satu irama yang kami rasa bisa membawa perdamaian sesuai dengan salah satu misi yang di emban dari gender music asal Jamaica yang di populerkan Robert Nesta Marley tersebut.

Apa Apache cuma menggelar live music doang? Pastinya gak, karena ada restoran Apache (yang ini kurang ngerti, soalnya gak sempet makan disana), ada juga Reggae Shop yang menjual pernak-pernik reggae dari ujung kaki sampai ujung rambut, kalau ada yang berniat me-merah-kuning-hijau kan seluruh tubuh anda, disana tempatnya. Ada juga bar yang menyediakan minuman baik yang berlisensi Halal (Non alcohol) maupun yang mengandung Alcohol, mungkin jika saya bertanya kepada kedua teman saya, apa siy yang buat lu gak lupa apachenya? Pasti teman saya akan menjawab...Arak bali nya donks

Malam itu sangat membuat saya terkesan dan berfikir untuk mengunjungi tempat tersebut lagi dan menggila lagi, secepatnya dan tentunya harus bersama kawan-kawan dan sepertinya kami harus menunggu untuk satu orang lagi yang mungkin di akhir tahun ini akan kembali ke tanah air.

Test 1..Test 2...Test 3..Test 1 2 3...

Bissmillahirrahmanirrahiim...

Hmmfff sebenernya gue bukan tipe orang yang jago nulis, cuma, sepertinya banyak kejadian menarik d sekitar gue yang membuat gue berkeinginan untuk menulis sesuatu. Selain itu, gue berfikir,mungkin dengan adanya blog ini,pengembangan cara berfikir, berkata dan nantinya mungkin akan berpengaruh juga buat gue dalam bertindak.

Harapan lain mungkin gue coba lebih peka terhadap kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar gue yang mungkin akan gue teruskan melalui blog gue ini yang mungkin (mungkin terus) akan berguna bagi pembaca,insya ALLAH