Kamis, 02 Oktober 2008

Rindu Bali berikut Pantai n Apache nya..


Bali, kalau berbicara tentang bali, mungkin gak akan ada habisnya. Baru-baru ini teman-teman saya mengajak saya merayakan pergantian tahun 2008 di Bali. Tanah surga, yup, tanah surga, itulah Bali kalau saya sebutkan dengan kata-kata. Mungkin juga gak banyak wisatawan asing yang tau Indonesia melebihi pengetahuan mereka tentang Bali. Bahkan mungkin banyak wisatawan asing yang gak tau bahwa Bali adalah bagian dari NKRI.

Pertama kali menginjakkan kaki di pulau Dewata, gk ada yang special (Ia lah, sampe nya malem), malah terkesan mengerikan, karena banyak binatang yang tidak saya suka (anjing), bebas berkeliaran dimana-mana, tapi begitu sampai hotel (emang pantes d sebut hotel?Penginapan kali yah) and langsung cari makan malam d legian, langsung berasa beda nya Bali dengan Jakarta. Seperti gak ada mati nya kehidupan malam disana.

Dari sepanjang penglihatan saya, hanya terlihat orang-orang yang sangat menikmati indahnya melewati malam dengan penuh keceriaan, aroma alcohol sangat kental menghiasi manusia-manusia yang sepertinya sangat menikmati hidup. Enak banget keknya penduduk Bali, mereka bisa ngabisin sepanjang malam di sana, gak akan bingung harus ngapain kalau mati gaya dirumah.

Diatas mungkin saya memberikan sedikit gambaran kehidupan malam di Bali. Kalau kehidupan malam sangat menggiurkan, gimana tuh keadaan di siang hari?!! PANAS...yup, panas banget, justru yang panas-panas seperti ini yang di cari wisatawan asing dari mancanegara. Mereka terlihat cuek banget dalam berpenampilan, kulit yang memerah hanya di balut hot pants juga tanktop*ini mah ngeri om.

Hmm ngomong-ngomong masalah kulit memerah, mungkin kita akan berfikir berjemur di pinggir pantai waktu siang hari. Dan kalo ngomongin soal pantai, Bali ya pasti ada Kuta dan Kuta ya pasti adanya di Bali. Tapi sayangnya pantai tersebut kurang membuat saya terkesan, mungkin karena kebersihan yang kurang terjaga. Tapi Kuta bukan satu-satunya pantai yang ada di Bali. Ada satu pantai yang teman-teman saya bilang Dream land beach, dan ternyata saya sangat terkesan akan keindahan alam ciptaan ALLAH tersebut. Sungguh panorama yang luar biasa yang belum pernah saya jumpai di kota-kota besar. Pantai yang masih bisa di bilang terlihat alami, bersih dan berpasir putih. Hmmfff begitu sampai disana, tanpa ragu-ragu lagi, ganti pakaian dan siap....byur...!!!

Mungkin berangkad dari kecintaan saya terhadap pantai, saya juga penikmat musik pantai. Banyak gender musik yang ada di muka bumi saat ini dengan ber-ratus-ratus juta penikmatnya, dan saya termasuk salah satunya. Saya amat sangat menikmati lantunan musik yang berasal dari hamparan kepulauan Karibia, tepatnya dari negara Jamaica, dan kebanyakan orang menyebutnya Reggae. Reggae dan Pantai? Gak perlu jauh susah-susah berfikir, cukup denger lagu Alm. Imanez yang berjudul "anak pantai", lagu tersebut ber-gendre Reggae. Bali dan Reggae? Memang gak terlalu identik, tapi di Bali, tepatnya berada di jalan legian, terdapat suatu tempat yang di setiap malamnya menyajikan live music beraliran Reggae yaitu Apache Reggae Bar. Apache, dimana di dalamnya dapat kalian jumpai semua penggila music Reggae ada di pulau dewata.

Di satu kesempatan, saya beruntung bisa mengunjungi tempat tersebut bersama teman-teman yang pergi bersama saya. Walaupun diantara mereka, hanya saya yang menggilai Reggae, tetapi lama-kelamaan mereka menikmati dentuman instrumen music yang di bawakan Band Local. Semua turis baik lokal maupun yang dari mancanegara ikut berdansa bersama di satu lantai yang persis berhadapan dengan band pengiring. Dengan mengenyampingkan perbedaan kultur, asal, kewarganegaraan dan warna kulit, kita semua berdansa bersama dalam satu irama yang kami rasa bisa membawa perdamaian sesuai dengan salah satu misi yang di emban dari gender music asal Jamaica yang di populerkan Robert Nesta Marley tersebut.

Apa Apache cuma menggelar live music doang? Pastinya gak, karena ada restoran Apache (yang ini kurang ngerti, soalnya gak sempet makan disana), ada juga Reggae Shop yang menjual pernak-pernik reggae dari ujung kaki sampai ujung rambut, kalau ada yang berniat me-merah-kuning-hijau kan seluruh tubuh anda, disana tempatnya. Ada juga bar yang menyediakan minuman baik yang berlisensi Halal (Non alcohol) maupun yang mengandung Alcohol, mungkin jika saya bertanya kepada kedua teman saya, apa siy yang buat lu gak lupa apachenya? Pasti teman saya akan menjawab...Arak bali nya donks

Malam itu sangat membuat saya terkesan dan berfikir untuk mengunjungi tempat tersebut lagi dan menggila lagi, secepatnya dan tentunya harus bersama kawan-kawan dan sepertinya kami harus menunggu untuk satu orang lagi yang mungkin di akhir tahun ini akan kembali ke tanah air.